PAMEKASAN – Sebuah anugerah yang luar biasa bagi Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Pamekasan kedatangan KH. Moensif Nahrowi Thohir, salah seorang saksi sejarah berdirinya IPNU-IPPNU di Indonesia.
Kesempatan mendengarkan cerita pendirian IPNU-IPPNU berlangsung dua kali: pertama, di Hotel Cahaya Berlian Ahad, (29/09/2024) dan kedua, di Aula Microteaching Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pamekasan pada Senin, (30/09/2024).
Di umurnya yang tidak lagi muda, jiwa semangatnya sungguh luar biasa, bahkan ketika para kader IPNU-IPPNU Kabupaten Pamekasan sowan, ia tidak mau menceritakan perjuangannya sebelum semuanya hadir.
“Kalau belum lengkap saya tidak mau cerita, karena kalian mempunyai tugas menyampaikan cerita ini kepada kader IPNU-IPPNU. Kalau bukan kalian, siapa lagi,” tegas sekretaris ketiga Pimpinan Pusat (PP) IPNU tersebut.
Di kesempatan selanjutnya, Kiai Moensif meminta agar diadakan forum khusus IPNU-IPPNU Pamekasan guna menyampaikan kisah perjuangannya dalam pendirian IPNU.
“Ini belum selesai lanjutkan besok saja, gimana caranya kalian mengadakan forum khusus IPNU-IPPNU untuk melanjutkan cerita kita yang putus ini,” ujarnya.
Senin (30/09/2024), sejarah berdirinya IPNU-IPPNU di lanjutkan dia Aula Microteaching PCNU Kabupaten Pamekasan. Namun ada yang menarik pada saat pertemuan kedua dengan beliau.
“Nanti setelah ini kita jalan-jalan ya. Saya mau lihat Pamekasan,” ucapnya.
Sontak permintaan itu diamini oleh seluruh kader IPNU-IPPNU Pamekasan yang ada dalam forum itu. “Kami siap mengawal, Kiai,” jawabnya kompak.
Usai acara, para pengurus IPNU-IPPNU Kabupaten Pamekasan mengajak Kiai Moensif mengelilingi Pamekasan dan ditutup dengan makan kaldu kokot bersama saksi sekaligus pelaku sejarah berdirinya IPNU-IPPNU tersebut.
Reporter: Ary Hidayad
Editor: Redaktur