NEWS

Gus Aab: “Kita Adalah Pemegang Saham Terbesar Negara Indonesia”

PAMEKASAN – Peran para ulama terhadap kemerdekaan Indonesia sangat luar biasa, baik prakemerdekaan maupun pascakemerdekaan. Tak terkecuali para ulama terdahulu yang tergabung dalam jami’yah Nahdlatul Ulama (NU). Dengan demikian, maka “pemegang saham terbesar” negeri ini ialah warga NU.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Abd Ghani pada acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia (RI) yang digelar MDS RA Pimpinan Ranting (PR) GP Ansor Desa Banyubulu, Selasa malam (13/08/2024) di kediaman Affan Maulana Ishak, desa Banyubulu, kecamatan Proppo.

“Kita (warga NU, Red) adalah pemegang saham terbesar negara Indonesia,” tegas Gus Aab, sapaan akrabnya.

Pemuda yang menjabat Bendahara Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor (MDS RA) Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Pamekasan tersebut menyampaikan, ada peristiwa yang membuktikan, ulama pada masa kemerdekaan memiliki peran yang sentral.

“Peristiwa pertama, pada tanggal 10 November 1945, yang diperingati sebagai hari pahlawan. Fatwa Hadlrat al-Syaikh KH Hasyim Asy’ari menjadi awal dari meluapnya semangat para pejuang bangsa, sehingga keluarlah yang namanya resolusi jihad pada 22 Oktober 1945. Bahkan, jika kita mengenang masa itu, Bung Tomo dan para pejuang bangsa tidak berani berperang sebelum datang KH. Wahid Hasyim dan KH. Abbas Buntet,” ucapnya.

Di akhir penyampaiannya, Gus Aab berpesan kepada semua kader Ansor di desa Banyubulu agar merasa bangga memiliki ulama-ulama yang berjuang dalam memperjuangkan keutuhan bangsa.

“Kita harus bangga menjadi bagian dari santrinya Mbah Hasyim Asy’ari dan ulama-ulama lainnya,” tutupnya.


Reporter: Ary Hidayad

Editor: Redaktur