PAMEKASAN – Bagi warga nahdliyin, Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Ulum Bettet Pamekasan merupakan ikon jam’iyah Nahdlatul Ulama. Pasalnya, berdasarkan catatan sejarah, pendiri pesantren tersebut, KH. Sirojuddin bin Nashrudin, merupakan muassis NU di Bumi Gerbang Salam ini.
Tidak heran, jika kemudian langkah perjuangan Kiai Siroj ini dilanjutkan oleh keluarga pengasuh Ponpes. Miftahul Ulum Bettet. Bahkan, pengasuh ketiga pesantren tersebut, KH. Abdul Hamid, melarang santrinya keluar dan bergabung bersama organisasi kemasyarakatan (Ormas) apapun di luar NU.
Hal ini dikisahkan oleh KH. Abd. Wasi’ Hamzah, Mustasyar Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Palengaan saat dirinya menghadiri rapat koordinasi pemekaran Pengurua Ranting NU Desa Palengaan Laok, Senin malam (19/10/2020), di Pondok Pesantren Sumber Sari, desa setempat.
“Saya tidak ridha dunia akhirat jika ada santri Bettet bergabung dengan organisasi selain NU,” tegas Kiai Wasi’, mengutip perkataan Kiai Hamid.
Oleh karena itu, pengasuh Ponpes. Sirojut Thalibin Taman Sari, Palengaan Laok, Palengaan, Pamekasan ini meminta Pengurus Ranting NU setempat agar melibatkan alumni Bettet dalam setiap kegiatan dan kepengurusan NU di desa tersebut.
Hal ini, menurut Kiai Wasi’, bertujuan agar sanad perjuangan dan keilmuan para alumni tetap bersambung kepada para masyayikh dan muassis pesantren Bettet.
Reporter: Aboonk
Editor: Ahnu