PAMEKASAN – Ada tiga bidang program kerja (Proker) yang menjadi prioritas pada pelaksanaan musyawarah kerja (Musker) ke-2 Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pamekasan. Ketiga bidang Proker tersebut ialah: pendidikan, ekonomi dan kesehatan.
Hal ini disampaikan oleh Ketua PCNU Kabupaten Pamekasan, KH Taufik Hasyim, saat menyampaikan sambutan pada pembukaan Musker ke-2, Sabtu (27/01/2024), di Pondok Pesantren (PP) Al-Abror Bumi Damai, Blumbungan, Larangan, Pamekasan.
“Kami [PCNU Pamekasan] meminta panitia Musker untuk melakukan pengkajian terhadap tiga bidang program kerja prioritas. Panitia sudah melakukan rapat dan kajian untuk memasukkan tiga bidang program ke dalam draf materi Musker: pendidikan, ekonomi, kesehatan,” jelas kiai yang saat ini mengasuh PP Bustanul Ulum Sumber Anom, Angsanah, Palengaan, Pamekasan.
Di bidang pendidikan, lanjut Kiai Taufik, para kiai di PCNU Kabupaten Pamekasan menginginkan berdirinya lembaga pendidikan atau sekolah favorit di tengah kota.
“Masalahnya sekarang, kira-kira MWCNU Kota (Kecamatan Pamekasan, Red) bisa menangkap, tidak, program ini?” tanya alumnus Ma’had Riyadhul Jannah, Rosaifah, Makkah, Arab Saudi ini.
Rektor Institut Agama Islam Miftahul Ulum (IAIMU) Pamekasan itu melanjutkan, bidang prioritas selanjutnya yang akan dibahas pada pelaksanaan Musker 2 ialah bidang ekonomi. Menurutnya, PCNU Kabupaten Pamekasan memiliki potensi dalam bidang ini, terlebih organisasi yang dipimpinnya memiliki Baitul Mal wat Tamwil Nawa Utama (BMTNU) dan air mineral dalam kemasan NUsaqu.
“Kita punya BMTNU, kita punya NUsaqu. MWCNU (Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama, Red) yang sudah bergabung dengan BMTNU Jawa Timur [Sumenep]. Apa tidak mungkin untuk bergabung dengan MBTNU Pamekasan. Tinggal komunikasi dengan BMTNU Jawa Timur. Nanti kita bersaing dengan sehat: fastabiq al-khairat. Nanti kita kaji di Pokja ekonomi,” tegasnya.
Bidang terakhir yang menjadi prioritas pada pelaksanaan Musker kali ini ialah kesehatan. Kiai Taufik mengaku, pihaknya sudah melakukan pengkajian dan pertemuan bersama para calon investor.
“Kami sudah mengkaji dan bertemu calon investor. Tanah sudah ada senilai 7 M. Jika kita membangun gedung tipe C saja, berkapasitas 50 bed, ini butuh dana sekitar 10 M. Ini belum pengadaan Alkes (alat kesehatan, Red). Ini perlu kajian mendalam. Sehingga nanti di Pokja (kelompok kerja, Red) kesehatan ini harus digodok,” tegasnya.
Hadir pada kesempatan itu jajaran pengurus PCNU Kabupaten Pamekasan, tiga orang perwakilan lembaga dan badan otonom (Banom) di lingkungan PCNU Kabupaten Pamekasan, empat orang perwakilan MWCNU.
Reporter: Ahnu
Editor: Redaktur