PAMEKASAN — Pengurus Pondok Pesantren (PP) Miftahul Ulum Bettet Pamekasan menggelar Dirosah Aswaja An-Nahdliyah untuk para santri, Jumat (23/02/2018).
KH. Taufik Hasyim, Ketua PCNU Pamekasan, sangat mengapresiasi kegiatan yang diikuti ratusan santri putra tersebut.
Menurutnya, sebagai simbol NU, Bettet harus aktif dalam memperjuangkan ideologi Aswaja An-Nahdliyah.
“Acara ini sangat baik, karena Bettet sejak berdirinya NU menjadi simbol NU di Pamekasan,” kata pengasuh Pesantren Sumber Anom ini sesaat setelah menjadi pemateri dalam acara tersebut.
Ra Taufik, sapaan akrabnya, memaparkan bahwa pendiri NU di Pameksan adalah KH. Sirojuddin bin KH. Nashruddin bin KH. Itsbat, yang ‘tak lain adalah pendiri Pesantren Bettet.
Dari acara tersebut, Ra Taufik berharap agar para santri Bettet bisa meneruskan perjuangan KH. Sirajuddin melalui NU.
“Maka kami dari PCNU sangat senang adanya dialog ini dan berharap agar acara seperti ini istiqomah diadakan tiap-tiap bulan dengan tema-tema ke-NU-an,” harapnya.
Reporter: Ahnu
Editor: Wiyono