PAMEKASAN – Bukti pendukung dan instrumen sejarah yang menunjukkan kontribusi KH. Abdullah Maksum Jauhari atau yang dikenal Gus Maksum terhadap bangsa dan negara sangat banyak, salah satunya menjadi komandan pemberantasan Partai Komunis Indonesia (PKI) di Kediri tahun 1965 pada usia yang masih sangat muda, 18 tahun.
Hal itu menjadikan Gus Maksum sangat layak bila diajukan sebagai Pahlawan Nasional, mengingat kontribusi tersebut. Demikian diungkapn Salman Alfarisi, melalui pesan Whatsapp, Jumat (05/07/2024), saat diminta memberikan ulasan visi dan misinya dalam mencalonkan diri sebagai Ketua Pimpinan Wilayah Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa Jawa Timur.
Selain ingin mendorong Gus Maksum sebagai pahlawan nasional, Kang Salman, sapaan akrabnya juga ingin mengembalikan spirit perjuangan PSNU Pagar Nusa pada Khittah 1986, di mana Pagar Nusa dilahirkan. Menurutnya, insan Pagar Nusa harus bersatu padu tanpa ada sekat dan tidak ada kelompok-kelompok.
“Kita harus sadar, bahwa tanpa ada kesadaran untuk bersatu, maka Pagar Nusa tidak akan solid dan susah untuk maju. Persatuan di Pagar Nusa ini harus segera dibangun supaya tidak krisis dan terwarisi ke generasi berikutnya,” imbuh Mantan Ketua Pimpinan Cabang PSNU Pagar Nusa Pamekasan itu.
Lebih lanjut, Kang Salman juga akan memodernisasi sistem pengelolaan organisasi, manajamen anggota, manajemen atlet dan manajemen sumberdaya lainnya. Ia menjelaskan, pada abad ke-2 Nahdlatul Ulama, Pagar Nusa harus menjadi organisasi yang modern dan segar, tentunya dengan dengan mengikuti ritme PBNU.
“Saya mengikuti perkembangan Konferwil Pagar Nusa Jawa Timur dari Makkah,” pungkas Kang Salman yang saat ini sedang menunaikan ibadah haji.
Reporter: Intan
Editor: Aboonk