PAMEKASAN – Guna merefleksikan peristiwa isra mikraj Nabi Muhammad saw, Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Pegantenan adakan Ngaji Kitab Dardir, kamis (08/02/2024), di Musala Aktsarul Barokah, Tacempah, Plakpak, Pegantenan, Pamekasan.
Ketua PAC Fatayat NU Kecamatan Pegantenan, Ana Uli Faradisi melaporkan, ada sekitar tiga puluh orang yang hadir mengikuti kajian tersebut, terdiri dari pengurus Fatayat NU Pegantenan dan santri setempat.
Kegiatan rutin bulanan ini sengaja dilaksanakan pada tanggal 27 Rajab bertepatan dengan waktu terjadinya peristiwa isra mikraj Nabi Muhammad saw guna menerima perintah salat lima waktu.
“Sengaja rutinan bulan ini disesuaikan dengan waktu dimana terjadinya peristiwa isra mikraj Nabi Muhammad saw dengan agenda ngaji kitab yang berhubungan dengan peristiwa tersebut,” ujar Ana.
“Untuk yang mengikuti kajian disini terdiri dari pengurus Fatayat NU Pegantenan dan beberapa santri disini yang kebetulan juga mau Ngaji,” tukasnya.
Lora Habiburrahman dalam pembahasannya menyampaikan proses disyariatkannya salat yang awal mulanya 50 hingga menjadi 5 kali dalam sehari semalam.
“Di antara bentuk kasih sayang sang baginda [Muhammad saw] kepada kita selaku umatnya sebagaimana yang telah kita rasakan saat ini, seperti halnya disyariatkan salat dalam sehari semalam yang awalnya lima puluh kali menjadi lima kali. Lantas apakah pahalanya juga berkurang? Tentu tidak. Itulah istimewanya umat sang nabi pilihan Muhammad SAW,” papar pengasuh TPQ Aktsarul Barokah, Tacempah, Plakpak itu
“Beribadah dibulan puasa dengan pahala yang berlipat ganda apalagi mampu meraih malam Lailatul Qadar didalamnya maka ibadah kita mendapat jaminan lebih baik daripada ibadah seribu bulan, untuk siapa? Hanya untuk Ummat Nabi Agung Muhammad SAW,” lanjut Wakil Ketua I PAC GP Ansor Pegantenan tersebut.
Reporter: Amel
Editor: Redaktur